Selasa, 01 Desember 2015




LIVE IN DI TAMBAK REJO, SLEMAN, YOGJAKARTA

      Haii Everyone!! Welcome to my ordinary blog ^_^ Let me intoduce my self first. I am third grade high school. by the way this is my first blog.Today i want to shared my experience and my activity in Sleman, Jogjakarta. Please enjoyed it! =D
            Sekolah SMA Yos Sudarso telah mengadakan program tahunan untuk siswa kelas 12 atau 3 SMA yaitu acara Live In. Program ini dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2015 sampai 01 November 2015. Program yang dibuat ini memiliki tujuan bagi siswa yang mengikutinya. Tujuannya adalah sebagai berikut:


  • ·        Mengenal dan mengalami lebih dekat kehidupan di keluarga yang sederhana.


  • ·        Berusaha untuk lebih memperhatikan orang-orang disekeliling kita.


  • ·        Berusaha untuk menghargai dan bersyukur dengan apa yang kita dapatkan atau punya saat ini.


  • ·        Memiliki sikap rendah hati dan persaudaraan yang kuat.


  • ·        Menyadari hidup harus selalu diperjuangkan dan dihargai.

Banyak pengalaman pahit dan manis yang saya rasakan pada saat Live In di sana. Terutama pelajaran hidup yang sangat berharga bagi perjalanan hidup saya ke depannya. Mungkin banyak orang yang tidak seberuntung saya bisa merasakan Live In itu seperti apa rasanya, meskipun tinggal dengan kehidupan yang serba sederhana tapi itu menjadi pengalaman berharga. Kita hidup tak selamanya berada diposisi atas, ada kalanya kita akan berada dibawah. Belajar untuk menikmati hidup dalam keadaan yang sederhana dan berbagi pengalaman dengan orang-orang di sana membuat saya menyadari untuk mengucap syukur dan menghargai apa yang saya punya sekarang.

By the way, selama Live In kita saya punya kegiatan. Here’s the details of my Live In activity :
1.  Tanggal 25-10-2015










 Kami semua berkumpul di sekolah jam 5 sore untuk pengarahan dan pembagian agenda, name tag serta bis. Setiap kelas mendapat 1 bis. Sekitar jam 6 sore setelah memasukan koper ke bagasi bus dan pamit orang tua kami pun berangkat. Sekitar jam 19.30 kami berhenti untuk makan malam, lalu melanjutkan perjalanan.


2.  Tanggal 26-10-2015

Sekitar jam 09.30 kami semua sampai di Yogjakarta. Dari Yogja kota menuju desa yang kami tuju memakan waktu sekitar 1-2 jam. Desa yang dituju adalah Desa Tambak Rejo, Sleman. Setelah kami sampai di sana, kami pun di sambut dengan hangat oleh warga di sana dan mereka telah menyiapkan sarapan kami dari jam 06.00 pagi. What a surprise! Kami semua sarapan bersama di lapangan kapel utama. 
Setelah sarapan kami berdoa dan pembagian rumah pun dilakukan. Saya dan Caroline bertempat tinggal di rumah Bapak Sudaljono dan Ibu Cicil. Tempat yang cukup jauh dari kapel utama hingga ke rumah Bp. Sudaljono, mungkin yang biasanya kami memakai kendaraan saat berpergian di sana kami jalan kaki.

Kami pun sampai di rumah Bu Cicil, beliau menyambut kami dengan hangat dan ramah. Meskipun dengan rumah yang sederhana tapi itu yang saya butuhkan dalam Live In ini. Dengan begitu saya tahu bagaimana rasanya hidup sederhana. Kami istirahat dengan perkenalan dan ngobrol santai dengan beliau.

Short story, sekitar jam 19.00 kami diajak untuk doa lingkungan di rumah Bp. Rustajiman. Rumahnya tak jauh dari rumah Bu Cicil. Kami satu wilayah dengan Michelle, Cynthia, Tepi, Arlyn, kami berenam memperkenalkan diri setelah doa lingkungan selesai. Banyak juga yang datang untuk doa lingkungan, teman-teman yang lain datang bersama pamong mereka masing-masing. Jarak antar rumah teman yang satu dengan yang lain tidaklah jauh (satu wilayah). Berbeda dengan yang beda wilayahnya, lumayan jaraknya. Selesai doa lingkungan kami pulang ke rumah masing-masing.

3.    Tanggal 27-10- 2015
Olin dan saya bangun jam 4 subuh untuk persiapan pergi misa pagi. Memang misa yang dilakukan di sana sangat pagi, dimulai jam 5 subuh dan selesai sekitar jam 6 pagi. Di luar Gereja juga ada kyang berjualan seperti nasi kuning, bala-bala, dll. Harganya sangat murah. Kami pulang ke rumah dan menjalani aktivitas kami bersama pamong, sarapan, memasak, dan membantu menyiapkan media untuk menanam lombok (cabe setan).

Bu Cicil telah membeli bahan-bahan untuk media penanaman lombok yaitu, tanah, pupuk kandang yang kering, air, polibag, bibit tanaman lombok. Pertama saya mengaduk tanah, kemudian saya dan Bu Cicil mengayak pupuk kandang yang kering untuk diambil bagian yang halusnya, sisanya dibuang. Lumayan berdebu dan bau kotoran sapi, but it’s okay for me. Selesai diayak lalu disiram dengan air sampai menjadio lembab dan dibiarkan.

Selesai membantu kami mengobrol santai dengan beliau, bertukar cerita dan pengetahuan yang bisa kami terapkan disini nantinya. Beliau orang yang sangat ramah dan baik hati, rela melakukan pekerjaan apapun agar bisa membiayai anak-anaknya sekolah hingga kuliah sampai tuntas dan menjadi orang yang sukses. Lalu kami tidur siang sebentar dan makan siang. Setelah itu, kami pergi ke rumah ketua wilayah berkumpul di sana (khusus wilayah kami) lalu kami pun pergi ke rumah Pak Harto dengan mobil. 

Kami diberi tahu tentang pengalaman beliau dibidang kesehatan dan lingkungan hidup. Beliau menciptakan Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Termotivasi dari tanah mereka yang kering dan berpasir tidak seperti tanah Karawang, tanah di sana susah untuk ditanami maka harus banyak diberi pupuk. Beliau menciptakan sebuah sepitank besar sebagai pusat dari 80 saluran pembuangan rumah tangga. Memang berguna, karena tanaman yang disekitaran IPAL sangat subur dan lebih hijau dari yang lain. Jaraknya bisa mencapai 1 km. 


 


 







Kami diberi kesempatan untuk memanen terong & membagi hasil panennya. Setelah itu kami pulang & siap-siap untuk pergi doa lingkungan di rumah Pak Rustajiman. Pukul 21.00 selesai doa kami pulang lalu tidur. 

4.  Tanggal 28-10-2015
Kegiatan pagi hari sama seperti biasanya dan sampai menjelang siang hari barulah kami punya kegiatan yang lain. Saya sempat memasukan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang sebelumnya lalu ditanami dengan lombok yang sudah dibeli oleh Bu Cicil. Acara selanjutnya, mengunjungi teman dan makan siang setelah itu mendata pertenakan Ngundi Makmur. Di sana semua orang yang punya sapi dibuat kandang masing-masing lalu dibuat kelompok. Di Ngundi makmur terdapat 30 pemilik sapi dengan jumlah sapi yang berbeda-beda. Saya beruntung bisa masuk dan melihat secara langsung bagaimana keadaan tempat itu dan pengalaman memberi makan sapi. 



Mungkin awal-awal memang terasa risih karena tempatrnya tidak begitu bersih tapi seiring berjalannya waktu saya terbiasa dan senang bisa bermain dengan sapi-sapinya. Nah, setelah itu kami pulang ke rumah lalu bersiap-siap untuk kegiatan doa lingkungan. Setelah itu pergi tidur.


5.  Tanggal 29-10-2015
Sama seperti kegiatan di pagi hari dengan hari sebelumnya. Hanya di siang hari kami semua ditugaskan untuk kerja bakti membersihkan kapel utama. Lumayan laus hingga kami semua dibagi menjadi 2 kelompok besar. Kelompok 1 membersihkan dalam kapel sedangkan kelompok 2 membersihkan bagian belkang kapel. Hari yang cukup melelahkan tetapi senang juga dalam waktu yang bersamaan. Karena kami bisa mengerjakaannya bersama penuh canda dan tawa.




Setelah membersihkan kapel kami semua diajak untuk pergi ke rumah Bapak Udong. Beliau adalah seniaman musik khas Jawa. Diumurnya yang tua, beliau masih semangat untuk mengajari kami semua cara bermain alat musik yang ada. Begitu antusias dan senangnya beliau mengajarkan kami. Mendapat pengalaman baru yaitu bisa bertemu dengan beliau sekaligus diajarkan cara bermain musik khas Jawa. Setelah pulang dari rumahnya kami ber- 6 pulang ke rumah masing-masing lalu bersiap untuk tidur. Tidak ikut kegiatan doa lingkungan karena rasa lelah.










6.  Tanggal 30-10-2015
Masih dengan kegiatan yang sama dengan hari sebelumnya di pagi hari. Tapi setelah pulang misa pagi kami diwajibkan pulang untuk sarapan dan pergi lagi ke kapel utama berkumpul untuk pergi ke Candi Borobudur. Sampai di sana kami mencar tapi wajib berkumpul jam 1 siang. Di sana kami berfoto lalu mengelilingi candi tersebut dari ujung ke ujung. Pengalam pertama saya untuk pergi ke sana dan sungguh pemandangan yang wow! Meskipun panas terik menyengat tapi masih semangat untuk berputar di sekitaran candi. Setelah puas kam berteduh dibawah pohon bersama-sama dengan yang lainnya. Quality time with friends which we never had. Menikmati waktu luang bersama dengan teman hal yabg menyenangkan.
 
 




 









Setelah dari candi kami pergi ke Ketep Pass dan makan siang di sana. Udaranya sejuk tapi tidak sesejuk di lembang. Pemandangan yang bagus kami pun mengabadikan foto bersama. Setelah puas foto kami diajak untuk menonton sebuah film dokumenter Merapi. Film yang mengisahkan tentang bagaimana suasana saat terjadi letusan Merapi tahun 2010. Film yang hanya berdurasi sekitar 45 menit. 
 








Setelah selesai nonton kami pulang ke rumah masing-masing dan bersiap-siap untuk doa losario yang terakhir di rumah Pak Widodo pamongnya Michelle dan Cynthia. Selesai berdoa kami saling bertukar pendapat tentang bagaimana/ apa yang kam rasakan/ dapatkan selama Live In. Tak lupa kami berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Selesai dengan itu kami pamit pulang esok hari karena tidak akan sempat bertemu lagi dan setelah itu pulang ke rumah masing-masing lalu tidur.

7.  Tanggal 31-10-2015

Pagi hari kami tidak ada acara misa pagi kareana jam 7 pagi harus sudah berkumpul di kapel utama sekaligus membawa segala barang kami. Saya dibekali makanan ringan, lombok, gula merah, kacang tanah utnuk dibawa sebagai oleh dari Bu Cicil. Kami memberikan hanya memberikan sedikit tapi mereka telah memberikan banyak, entah pengalaman ataupun oleh-oleh.
Setelah selesai misa penutupan di kapel kami berangkat ke maliboro. Sampai di sana kami mencar. Wajib berkumpul jam 4 sore. Kami membeli beberapa barang sebagai oleh-oleh untuk orang rumah. Jam 4 sore setelah diabsen kami lanjut perjalanan yang panjang yaitu pulang ke Karawang.
  
Here some photos about us:
 








 "Good bye Jogja.. Thanks for giving us so much experience and taught us about how to live with simplicity life. Whatever i’ve been through before i take it as my lesson of life and my precious experience i ever had in whole of my live."

Yeah, that’s it from me. I’ve already told you all of my and friends activity, i hope all of you can take a lesson from my journey of Live In. Thank you so much for those of you had stopped and read a simple blog me.
Maafkan saya bila ada tutur kata kurang berkenan.. 
                                                                                       By: DINI. P